Mata Uang Dinar dan Dirham

mata uang umat Islam di masa lampau yaitu Dinar dan Dirham. Mata uang ini lebih stabil nilainya dibandingkan dengan mata uang di zaman sekarang yang terombang ambing nilainya oleh beberapa faktor, salah satunya Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi dan pasar dagang suatu negara. Mata uang dirham menurut penelitian sudah dipakai di zaman Nabi Yusuf As. Dilihat dari sejarahnya, baik dinar maupun dirham merupakan mata uang yang digunakan oleh umat Islam pada Khalifah Umar bin Khattab. dinar memiliki arti sebagai koin emas seberat 22 karat dengan berat 4.25 gram. Sementara itu,dirham memiliki arti koin perak murni dengan berat 2.975 gram. Jika mendengar Dinar dan Dirham saya ingat nama teman saya 😀😀😀 Maksudnya klu kita mendengar Dinar & Dirham selalu dikaitkan dengan investasi emas. Tetapi sesungguhnya Dinar Dirham bukanlah alat investasi. Melainkan alat pembayaran. Menurut yang saya baca di internet Dinar dan Dirham pernah dibuat dan berlaku di Indonesia sebagai mata uang resmi di abad ke-14, .
Keuntungan mata uang Dinar
1.Terbebas dari bahaya inflasi. Sebagaimana diketahui, inflasi merusak sistem perekonomian dengan semakin turunnya nilai mata uang kertas.Tapi dengan dinar yang berbahan dasar emas. Nilainya semakin lama semakin naik, setidaknya tidak akan mengalami penurunan nilai.<p>  

2.Mudah dicairkan Dinar memiliki likuiditas yang tinggi. Artinya apa? Kemudahannya untuk diperjualbelikan karena nilainya tinggi sehingga banyak orang menerimanya.
3.Mudah dijual atau dibelikanMengapa demikian? Karena bahan dasar dinar adalah emas. Tentu saja segalanya otomatis mengikuti perkembangan harga emas internasional.
4.lebih islami Memiliki dinar seperti ada kebanggaan sendiri sebagai umat muslim. Bagaimana pun, dinar secara tak langsung mengingatkan makmurnya kehidupan di masa islam berjaya. Dan untuk kelebihan dirham kurang lebih sama seperti dinar .sekian Terima kasih




Popular posts from this blog

Ayat2 yang dibaca dr.Indra Permana dan Ustadz Abdul rouf ben Halima

Biografi Tokoh 1.Syech Ahmad Yasin

Do You Care Too ?